Tujuh dari sepuluh pasangan berharap masih bisa memiliki waktu romantis di malam hari. Sementara 57 persen pasangan mengatakan mereka bahkan tidak memiliki hubungan romantis lagi sejak kelahiran anak pertama.
Para responden penelitian yang dilakukan ReadyBed itu juga merasa bersalah bila meminta orang lain untuk menjaga anaknya. Banyak pasangan yang merindukan waktu bersama dengan pasangannya seperti saat sebelum memiliki anak.
"Memang sebuah kenyataan yang berat, bahwa ketika setiap pasangan ingin menikmati waktu bersama, tiba-tiba harus mengurusi anak mereka", ujar Lucy Wynn Jones juru bicara Ready Bed seperti yang dikutip dari Daily Mail.
"Sebenarnya setiap pasangan yang telah memiliki anak merasa hidupnya terbebani bila tetap menjalani kehidupan romantis dengan pasangannya. Mereka memikirkan bagaimana harus mengasuh anak dan merasa bersalah bila jauh dari anaknya. Tetapi sangat penting untuk terus berhubungan romantis setelah menjadi keluarga kecil" tambah Wynn Jones
Berikut ini tips untuk agar pernikahan tetap bahagia:
Banyaknya terpaan dan cobaan hidup membuat banyak pasangan yang menyerah dan akhirnya memutuskan untuk berpisah. Berikut 8 tips untuk membantu Anda menjaga ikatan pernikahan agar sanggup bertahan meski harus menghadapi beragam ujian.
1. Milikilah komunikasi yang berkualitas
Perkuat hubungan Anda dengan melakukan komunikasi yang teratur dan berkualitas. Jangan sungkan menanyakan hal-hal kecil seperti, "Sudah makan belum?" "Bagaimanaharimu di kantor?" atau "Apa saja yang kamu kerjakan hari ini, Sayang?" Pertanyaan-pertanyaan itu memang terkesan sepele, namun hal-hal besar seringkali berawal dari peristiwa 'kecil' semacam itu. Perhatian Anda akan membuat harinya lebih baik. Andaipun tak ada masalah, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan atas dasar cinta itu tentu bisa membuat hatinya berbunga-bunga. Biasakan untuk membicarakan hal-hal sekecil apa pun kepada pasangan Anda.
2. Berpacaran setelah menikah
Hal ini sangat-sangat membantu dalam memperdalam keromantisan antara Anda dan pasangan. Ketika masih pacaran, Anda pasti tak akan lupa betapa si dia senang melakukan hal-hal romantis untuk Anda atau sebaliknya. Betapa bersemangatnya Anda saat mempersiapkan kejutan-kejutan kecil untuknya. Setelah menikah, seringkali semua berubah. Kesibukan dan stres bisa membuat Anda berdua lupa indahnya masa pacaran dulu dan tetap memelihara romantisme. Anda tetap butuh aktivitas-aktivitas yang rutin dilakukan sebelum menikah dulu seperti, menonton bioskop, makan malam berdua, mendatangi tempat-tampat yang dulu rajin Anda
datangi berdua.
3. Bulan madu kedua, ketiga, dan seterusnya
Sempatkanlah waktu untuk menghabiskan waktu berdua, mungkin menginap di hotel atau pergi keluar kota menikmati waktu berduaan tanpa adanya gangguan dari pihak-pihak lain. Lupakan pekerjaan, lupakan beban persoalan. Nikmati momen-momen berharga ini untuk semakin menguatkan cinta Anda.
4. Memaafkan dan melupakan
Kata maaf seringkali menjadi kata yang paling sulit dilontarkan, paling pelit diberikan. Tapi mulai saat ini, cobalah untuk jujur saat Anda atau si dia telah melakukan kesalahan. Mintalah maaf dan katakan dengan jujur kesalahan yang telah Anda atau dia lakukan tanpa ada yang ditutupi. Tidak cukup hanya dengan saling bersikap jujur dan meminta maaf. Pelaku kesalahan tentu harus berusaha keras untuk tidak lagi mengulangi kesalahannya. Apalagi, jika kekeliruan itu melukai hati pasangannya. Bagi yang merasa dilukai, milikilah hati yang besar untuk memaafkan karena tidak ada manusia yang sempurna. Hargai kejujuran dan keberanian pasangan dengan memaafkan dan melupakan kesalahannya. Setelah itu, jangan pernah lagi mengungkit 'cerita lama'.
5. Percaya dan terbuka
Kepercayaan memang sulit untuk dimiliki semua orang, namun kepercayaan harus dimiliki jika Anda berniat untuk memiliki keluarga bahagia yang mampu bertahan menghadapi badai kehidupan. Kepercayaan dapat dipupuk jika kita belajar untuk terbuka satu sama lain, tidak menutupi hal sekecil apa pun, menceritakan, dan
memberitahukan hal apa pun kepada pasangan, entah itu kabar yang baik ataupun buruk.
6. Menghargai, mengoreksi, dan memberi pujian
Mengetahui posisi dan kedudukan dalam keluarga. Sebagai istri, Anda berkewajiban untuk melayani dan patuh terhadap suami, sedangkan suami berkewajiban untuk
mecintai dan menjaga keutuhan dan kebahagiaan keluarga. Hargailah setiap pendapat yang diutarakan pasangan meski mungkin Anda kurang setuju. Tak ada manusia yang sempurna. Itu artinya, tak ada manusia yang selalu dan pasti benar. Saling mengoreksi (dengan cara yang benar) untuk kebaikan bersama tentu perlu dilakukan. Hargai juga perbedaan pendapat atau pandangan, jika ada. Satu lagi, jangan pelit memberikan pujian tulus. Ini akan menambah hangat kehidupan perkawinan Anda berdua.
7. Berikan dukungan
Pasangan harus bisa saling menopang karena setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. Baik Anda atau si dia harus mampu menutupi kekurangan
pasangan dan menonjolkan kelebihannya.
8. Tampil menawan
Setelah menikah, bukan berarti tugas Anda membuat si dia terpesona selesai. Justru ini waktu yang tepat untuk mengerahkan upaya tampil istimewa untuknya. Memang tampil 'wah' dan memukau tak perlu dilakukan setiap hari, tapi kelihatan rapi dan bersih harus tetap dipertahankan. Si dia pasti bangga memiliki pasangan yang paham bagaimana dan kapan harus menjaga penampilan. Tampillah menawan danrawatlah diri Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar