Peninggalan sejumlah besar monumen dan artefak dari masa silam (abad 10 - 16 M) di lereng Penanggungan itu dilaporkan oleh arkeolog Belanda WF. STUTTERHEIM (1925). Eksplorasi awal itu hanya mengungkapkan kekayaan peninggalan kuna di kawasan tersebut. VR. VAN ROMONDT, insinyur yang arkeolog, mengadakan penelisikan secara menyeluruh di situs Gunung Penanggungan. Hasilnya sungguh menakjubkan!
Our Blog
Gunung Penanggungan
Gunung Penanggungan dengan ketinggian (1.659 mdpl) dahulunya bernama Gunung Pawitra yang artinya kabut, karena puncaknya yang runcing selalu tertutup kabut. Gunung Penanggungan dikelilingi oleh empat gunung di sekitarnya, yaitu Gn. Gajah Mungkur (1.084 m), Gn. Bekel (1.240 m), Gn.Sarahklopo (1.235 m), dan Gn. Kemuncup (1.238 m).
Gunung Penanggungan terletak di sebelah utara Gunung Arjuna (3339 m) dan Gunung Welirang (3156m). Gunung itu dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dari Surabaya atau Malang menuju ke Pandaan, lalu ke Trawas dan terakhir aspal di Jolotundo. Perjalanan dilanjutkan melalui jalan setapak yang relatif mudah. Disarankan membawa pemandu yang mengetahui lokasi peninggalannya.
Salah satu bagian kitab Jawa Kuna Tantu - Panggelaran yang digubah sekitar paruh pertama abad ke-16, menguraikan perihal mitologi gunung itu. Dikisahkan bahwa semula Jawadwipa selalu bergoncang goncang, terombang- ambing oleh ombak Samudra India dan Laut Jawa.
Para dewa di kahyangan telah memutuskan bahwa Tanah Jawa itu cukup baik untuk perkembangan peradaban manusia selanjutnya, oleh karena itu harus dihentikan goncangannya. Mereka lalu beramai-ramai memindahkan Gunung Mahameru (pusat alam semesta) yang semula tertancap di Jambhudwipa (India) ke Jawadwipa dengan cara menggotongnya bersama-sama, terbang di angkasa.
Selama perjalanan, bagian-bagian lereng Gunung Mahameru berguguran, maka terciptalah rangkaian gunung-gunung dari Jawa bagian barat hingga Jawa Timur. Tubuh Mahameru yang berat jatuh berdebum menjadi Gunung Sumeru atau Semeru sekarang, gunung tertinggi di tanah Jawa.
Sedangkan puncaknya dihempaskan oleh para dewa jatuh di daerah selatan Mojokerto, menjelma menjadi Gunung Penanggungan sekarang, atau gunung berkabut Pawitra yang sebenarnya bagian puncak Mahameru.
Tak mengherankan kiranya apabila Gunung Pawitra telah dimuliakan sejak waktu yang lama. Berdasarkan bukti-bukti sejarah dan peninggalan arkeologi yang ditemukan di lerengnya, diketahui Penanggungan disakralkan sejak abad 10 M. Inkripsi tertua yang ditemukan adalah prasasti suci yang bertanggal 18 September 929 M. Prasasti itu dikeluarkan oleh Sri Maharaja Rake Hino Pu Sindok yang memerintahkan agar Desa Cunggrang dijadikan daerah bebas pajak (sima), penghasilan desa itu dipersembahkan bagi pemeliharaan bangunan suci Sanghyang Dharmasrama ing Pawitra dan Sanghyang Prasada Silunglung. Berdasarkan berita prasasti tersebut dapat ditafsirkan, pada masa itu telah terdapat bangunan suci (prasada) dan asrama bagi para pertapa di Pawitra.
Adalah pemandian kuna (patirthan) Jalatunda yang terdapat di lereng baratnya. Pemandian itu dibangun pada tahun 899 - 977 M dan masih mengalirkan air hingga sekarang. Airnya dianggap amerta (air keabadian) karena ke luar langsung dari tubuh Mahameru, gunung pusat alam yang di puncaknya terdapat swarloka, persemayaman dewa - dewa. Diduga, dahulu pernah bertakhta arca Wisnu sebagai dewa kesejahteraan manusia di bagian tengah pemandian, sekarang telah raib entah ke mana.
Air Jalatunda juga dipercaya oleh penduduk sekitar Mojokerto, Surabaya, Malang, Pasuruan sebagai air bertuah. Seseorang yang minum dan mandi di pancuran airnya (jaladwara) dapat menenteramkan pikirannya yang kacau, dan juga dipercaya dapat membuat awet muda. Ketika AIRLANGGA muda mengungsi dari Kerajaan Dharmawangsa Teguh yang hancur akibat serangan dahsyat WURAWARI (1016 M), ia lalu menyingkir ke Wanagiri, diiringi sahabat setianya
HAYAM WURUK (1350 -1389 M), raja Majapahit yang suka jalan-jalan itu pun pernah mampir di lereng timur Pawitra untuk menikmati keindahan. Disebutkan dalam Kakawin Nagarakrtagama pupuh 58 : 1, sang raja singgah di Cunggrang, asrama para pertapa yang terletak di tepi jurang yang curam. Dari tempat itu pemandangan ke arah Pawitra sangat menawan.Peninggalan sejumlah besar monumen dan artefak dari masa silam (abad 10 - 16 M) di lereng Penanggungan itu dilaporkan oleh arkeolog Belanda WF. STUTTERHEIM (1925). Eksplorasi awal itu hanya mengungkapkan kekayaan peninggalan kuna di kawasan tersebut. VR. VAN ROMONDT, insinyur yang arkeolog, mengadakan penelisikan secara menyeluruh di situs Gunung Penanggungan. Hasilnya sungguh menakjubkan!
Di Penanggungan ditemukan tidak kurang dari 80 kepurbakalaan. Terdapat sekitar 50 monumen berupa punden berundak-undak dengan tiga altar persajian di teras teratasnya. Dinding punden-punden berundak adayang dihias dengan relief centa Sudhamala (kisah ruwat Dewi Durga), Arjunawiwaha (perkawinan Arjuna dengan Bidadari), Panji (kisah roman antara putra mahkota Janggala dan putri Kediri), Ramayana, dan kisah-kisah hewan. Kepurbakalaan lainnya berupa gua-gua pertapaan, deretan anak tangga batu mendaki bukit, area-area, gentong-gentong batu, altar persajian tunggal, batu dihias relief, prasasti, ribuan pecahan gerabah dari berbagai bentuk.
Berdasarkan tafsiran dari berbagai bentuk data yang tersedia, baik berupa monumen, area-area, prasasti, uraian kitab kuna Arjunawiwaha, Nagara krtagama, Arjunawijaya, Tantu Panggelaran, dan lainnya lagi, dapat diketahui dalam era Hindu-Buddha di Jawa, Gunung Pawitra merupakan pusat kegiatan kaum resi atau karsyan. Para resi adalah mereka yang mengundurkan diri dari dunia ramai, memilih hidup menyepi di keheningan alam pegunungan dan kehijauan hutan yang masih asri.
Gunung Pawitra dijadikan pusat aktivitas keagamaan kaum resi, tentu berdasarkan pemikiran bahwa Pawitra tidak lain dari puncak Mahameru itu sendiri. Apabila para resi dan kaum pertapa itu bermukim di lerengnya, berarti lebih mendekati rahmat dewa, lebih mudah berkomunikasi dengan dunia Swarloka, tempat Girinatha (Siwa) dan dewa-dewa lainnya bersemayam.
Dikisahkan bahwa semula Jawa dwipa selalu bergoncang-goncang, terombang- ambing oleh ombak Samudra India dan Laut Jawa. Para dewa di kahyangan telah memutus kan bahwa Tanah Jawa itu cukup baik untuk perkembangan pera daban manusia selanjutnya, oleh karena itu harus dihentikan goncangannya. Mereka lalu beramai -ramai memindahkan Gunung Maha meru (pusat alam semesta) yang semula tertancap di Jambhudwipa (India) ke Jawadwipa dengan cara menggotongnya bersama-sama, ter bang di angkasa.
Selama perjalanan, bagian-bagian lereng Gunung Mahameru bergugu ran, maka terciptalah rangkaian gunung-gunung dari Jawa bagian barat hingga Jawa Timur. Tubuh Mahameru yang berat jatuh berdebum menjadi Gunung Sumeru atau Semeru sekarang, gunung tertinggi di tanah Jawa.
Sedangkan puncaknya dihempas kan oleh para dewa jatuh di daerah selatan Mojokerto, menjelma menjadi Gunung Penanggungan sekarang, atau gunung berkabut Pawitra yang sebenarnya bagian puncak Mahameru.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Recent Posts
Follow us on facebook
Popular Posts
-
Setelah menikah dan memiliki anak, kerap kali pernikahan menjadi sedikit hambar. Ingin menghangatkannya kembali? Coba dengan ...
-
Kinerja computer saat ini menjadi hal yang penting bagi pengguna computer. Computer yang kinerjanya lambat bisa saja membuat penggunanya e...
-
Novel karya Zunaidah Subro yang berjudul Patah Tumbuh Hilang Berganti Angkatan 45’ 1. SINOPSIS Seorang gadis bernama Zulaiha sedang...
-
Di saat muncul banyak masalah, kita cenderung bereaksi dengan panik dan memunculkan emosi negatif. Padahal kepanikan justru membuat kita se...
-
Mengapa Mempertajam Fokus itu Penting Fokus adalah kunci kesuksesan anda, selain Doa, yang dipercaya dan dibuktikan oleh jutaan orang yang ...
-
Gunung Arjuno (3.339 m dpl) adalah gunung api tua dan sudah tidak aktif, Sedangkan Gunung Welirang (3.156 m dpl), masih ada aktifitas yang ...
-
Kitaro lahir di Toyohashi, Prefektur Aichi, Jepang, 4 Februari 1953, dengan nama Masanori Takahashi, adalah seorang musikus asal Jepang. Nam...
-
Dalam sebuah pernikahan, masalah sepele kerap datang dan jadi pertengkaran. Masalah sepele itu malah bisa membuat pernikahan hancur. Berik...
-
Siapa yang tidak tahu bahwa otak-lah pemegang peran kunci sukses dalam kehidupan kita? Secara logika, jika kita dapat memicu otak kita untu...
-
ini backupan firmware w8 yang di port ke x8 w8 adalah ponsel walkman dengan OS android 2.1,dengan hardware dan firmware yang hampir sama de...
Labels
- 10.07
- Android
- Anticopy
- Aplikasi
- backup
- best mp3
- Biologi
- Block YM
- Buku
- Coloring Pages
- Contoh
- Converter
- Cross
- Desain Blog
- dom
- Download
- Dzikir
- export
- Film
- Flying with the Wind
- Fokus
- Geografi
- Hotspot
- Install
- kabel
- Kesehatan
- Kinerja
- Lamaran
- Mikrotik
- Novel
- Otak
- Panorama
- Pekerjaan
- Pernikahan
- Phawak
- proteksi
- PXE
- Rekreasi
- Root
- routeros
- Script
- SE-W8
- SecureDongle X
- security
- Shakira
- Sibelius 5
- Silbus
- Spoiler
- Squid
- Steinberg
- Straight
- uTorrent
- VSTi
- Windows
- Wisata
- xen
Labels
- 10.07
- Android
- Anticopy
- Aplikasi
- backup
- best mp3
- Biologi
- Block YM
- Buku
- Coloring Pages
- Contoh
- Converter
- Cross
- Desain Blog
- dom
- Download
- Dzikir
- export
- Film
- Flying with the Wind
- Fokus
- Geografi
- Hotspot
- Install
- kabel
- Kesehatan
- Kinerja
- Lamaran
- Mikrotik
- Novel
- Otak
- Panorama
- Pekerjaan
- Pernikahan
- Phawak
- proteksi
- PXE
- Rekreasi
- Root
- routeros
- Script
- SE-W8
- SecureDongle X
- security
- Shakira
- Sibelius 5
- Silbus
- Spoiler
- Squid
- Steinberg
- Straight
- uTorrent
- VSTi
- Windows
- Wisata
- xen
Formulir Kontak
Popular Labels
- 10.07
- Android
- Anticopy
- Aplikasi
- backup
- best mp3
- Biologi
- Block YM
- Buku
- Coloring Pages
- Contoh
- Converter
- Cross
- Desain Blog
- dom
- Download
- Dzikir
- export
- Film
- Flying with the Wind
- Fokus
- Geografi
- Hotspot
- Install
- kabel
- Kesehatan
- Kinerja
- Lamaran
- Mikrotik
- Novel
- Otak
- Panorama
- Pekerjaan
- Pernikahan
- Phawak
- proteksi
- PXE
- Rekreasi
- Root
- routeros
- Script
- SE-W8
- SecureDongle X
- security
- Shakira
- Sibelius 5
- Silbus
- Spoiler
- Squid
- Steinberg
- Straight
- uTorrent
- VSTi
- Windows
- Wisata
- xen
Follow us on Facebook
Arsip Blog
-
►
14
(2)
- ► April 2014 (2)
-
►
12
(5)
- ► November 2012 (2)
- ► Maret 2012 (1)
- ► Januari 2012 (2)
-
▼
11
(35)
- ► Desember 2011 (3)
- ► November 2011 (1)
- ► Agustus 2011 (6)
- ► April 2011 (3)
- ► Maret 2011 (15)
- ► Februari 2011 (1)
-
►
10
(9)
- ► Desember 2010 (1)
- ► Oktober 2010 (7)
- ► Januari 2010 (1)
-
►
09
(10)
- ► Desember 2009 (4)
- ► November 2009 (2)
- ► Oktober 2009 (1)
Sponsored By :Your World Study.
Video of the Day
ESET NOD32 Trial Key
Sponsor
Popular Posts
-
Setelah menikah dan memiliki anak, kerap kali pernikahan menjadi sedikit hambar. Ingin menghangatkannya kembali? Coba dengan ...
-
Kinerja computer saat ini menjadi hal yang penting bagi pengguna computer. Computer yang kinerjanya lambat bisa saja membuat penggunanya e...
-
Novel karya Zunaidah Subro yang berjudul Patah Tumbuh Hilang Berganti Angkatan 45’ 1. SINOPSIS Seorang gadis bernama Zulaiha sedang...
-
Di saat muncul banyak masalah, kita cenderung bereaksi dengan panik dan memunculkan emosi negatif. Padahal kepanikan justru membuat kita se...
-
Mengapa Mempertajam Fokus itu Penting Fokus adalah kunci kesuksesan anda, selain Doa, yang dipercaya dan dibuktikan oleh jutaan orang yang ...
-
Gunung Arjuno (3.339 m dpl) adalah gunung api tua dan sudah tidak aktif, Sedangkan Gunung Welirang (3.156 m dpl), masih ada aktifitas yang ...
-
Kitaro lahir di Toyohashi, Prefektur Aichi, Jepang, 4 Februari 1953, dengan nama Masanori Takahashi, adalah seorang musikus asal Jepang. Nam...
-
Dalam sebuah pernikahan, masalah sepele kerap datang dan jadi pertengkaran. Masalah sepele itu malah bisa membuat pernikahan hancur. Berik...
-
Siapa yang tidak tahu bahwa otak-lah pemegang peran kunci sukses dalam kehidupan kita? Secara logika, jika kita dapat memicu otak kita untu...
-
ini backupan firmware w8 yang di port ke x8 w8 adalah ponsel walkman dengan OS android 2.1,dengan hardware dan firmware yang hampir sama de...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar